Entah aku harus memulainya darimana. Aku gaktau apa yang sedang terjadi pada diriku maupun hidupku. Semua berjalan tanpa aku kendalikan. Terjadi seperti halnya air yang mengalir. Yang tak semuanya bisa mengalir tanpa melewati halangan. Bisa saja air itu menabrak bebatuan ataupun melewati pusaran air yang membuat air itu menjadi berputar mengikuti pusaran tersebut. Yah, deskripsi itu sedikit menggambarkan kehidupan yang sedang terjadi. Tak semuanya berjalan mulus. Sekalipun itu hanya air tak selamanya mengalir tenang.
Aku tak ingin bicara tentang jalan kehidupanku ini. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang aku sendiri tak mengerti apa maksud dari sesuatu yang terjadi ini. Mbulet yaah ? Ya, emang mbulet kok. Makanya aku juga bingung. Aku terbayangi pertanyaan yang aku sendiri tak bisa menjawab ini.
Aku dan dia sudah tidak ada apa-apa. Entah, mengapa sampai saat ini aku masih merasa masih ada sesuatu yang mengganjal. Rasanya masih ada yang belum selesai. Entah apa. Aku baru bisa bangkit darinya setelah 6 bulan berjalan. Dan akhirnya sudah 3 bulan aku benar-benar melepasnya. Tapi, selama 9 bulan ini, banyak sesuatu yang ganjil yang tak bisa aku maknai sendiri. Dalam kurun waktu tersebut, aku terus berusaha melawan semua gejolak yang ada dihati ini. Meskipun tak semua usahaku berjalan mulus. Aku mengalami banyak kegagalan. Entah faktor apa saja yang bisa membuatku gagal untuk berusah bangkit. Aku benar-benar ingin melepas semua. Semua. Sampai perasaan ini pun ingin aku lepas. Aku tak ingin terus terbayangi olehnya. Aku ingin semua terjadi biasa saja. Tanpa ada perasaan yang membuat semua berbeda. Tanpa ada kenangan yang bisa membuat semua menjadi tak nyaman. Yah, aku harus bisa ! Itu yang aku inginkan. Tapi, mengapa banyak orang yang tak bisa mempercayai usahaku ini ? Mereka menganggap aku tak bisa melakukannya. Mengapa tak banyak yang mendukungku untuk memilih jalan ini. Mereka masih menganggap aku punya kedekatan dengannya. Aku tak habis pikir. Tapi itu tak mengubah keinginanku. Aku harus berhasil ! Harus !
Awalnya aku mengira, ada yang salah dari perasaanku karena aku mendeskripskan sendiri. Tapi karena aku tak bisa untuk memendan sndiri dan berusaha untuk menjelajahi pikiranku sendiri, aku mencoba untuk menanyakan kepada beberapa temanku. “Apa bener kalo aku ngerasa gini?”. Dan mereka pun menjawab dengan jawaban yang tak berbeda jauh “Itu namanya takdir”. Ah, aku tak tau. AKu mengira itu semua terjadi karena faktor ketidaksengajaan. Aku yakin. Tapi, setelah beberapa lama. Semua itu terjadi lagi dan berulang-ulang kali. “Apa iya ketidaksengajaan bisa terjadi berulang-ulang kali? Kalo memang gak sengaja tapi kenapa semua sama ? Nyaris tak ada sedikitpun yang berbeda?”
Dia datang disaat aku memikirkannya. Entah memikirkan tentang apa. Entah itu hal senang, sedih, ataupun ketika diliputi oleh amarah. Dia benar-benar hadir. Di dunia nyata ataupun maya dia hadir ketika aku baru saja berpikir tentangnya. Senang ? Sedih ? Gak tau. Yang jelas itu yang bisa menghambat proses bangkitku menjadi susah.
Bagaimana tidak ? Disaat aku sudah hampir berhasil melepaskannya, Lah dianya malah nongol gitu aja. Udah gitu abis nongol langsung ngilang. Haaah. Itu pun tak hanya terjadi sekali, duakali, ataupun tigakali. Yaaaaaaah, berkali-kali ! Takdir ataukah ketidaksengajaan ? Mungkin kau yang disana tidak akan mengerti mengapa sampai terjadi serumit ini. Aku sendiri tak bisa memaknai ini.
Takdirkah atau hanya ketidaksengajaan ?
Jika takdir mengapa terjadi seperti ini ?
Jika ketidaksengajaan mengapa terjadi sesering ini ?
Jika takdir mengapa terjadi seperti ini ?
Jika ketidaksengajaan mengapa terjadi sesering ini ?