Social Icons

Pages

Mei 20, 2013

Takdir atau Hanya Ketidaksengajaan ??


Entah aku harus memulainya darimana. Aku gaktau apa yang sedang terjadi pada diriku maupun hidupku. Semua berjalan tanpa aku kendalikan. Terjadi seperti halnya air yang mengalir. Yang tak semuanya bisa mengalir tanpa melewati halangan. Bisa saja air itu menabrak bebatuan ataupun melewati pusaran air yang membuat air itu menjadi berputar mengikuti pusaran tersebut. Yah, deskripsi itu sedikit menggambarkan kehidupan yang sedang terjadi. Tak semuanya berjalan mulus. Sekalipun itu hanya air tak selamanya mengalir tenang.

Aku tak ingin bicara tentang jalan kehidupanku ini. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang aku sendiri tak mengerti apa maksud dari sesuatu yang terjadi ini. Mbulet yaah ? Ya, emang mbulet kok. Makanya aku juga bingung. Aku terbayangi pertanyaan yang aku sendiri tak bisa menjawab ini.

Aku dan dia sudah tidak ada apa-apa. Entah, mengapa sampai saat ini aku masih merasa masih ada sesuatu yang mengganjal. Rasanya masih ada yang belum selesai. Entah apa. Aku baru bisa bangkit darinya setelah 6 bulan berjalan. Dan akhirnya sudah 3 bulan aku benar-benar melepasnya. Tapi, selama 9 bulan ini, banyak sesuatu yang ganjil yang tak bisa aku maknai sendiri. Dalam kurun waktu tersebut, aku terus berusaha melawan semua gejolak yang ada dihati ini. Meskipun tak semua usahaku berjalan mulus. Aku mengalami banyak kegagalan. Entah faktor apa saja yang bisa membuatku gagal untuk berusah bangkit. Aku benar-benar ingin melepas semua. Semua. Sampai perasaan ini pun ingin aku lepas. Aku tak ingin terus terbayangi olehnya. Aku ingin semua terjadi biasa saja. Tanpa ada perasaan yang membuat semua berbeda. Tanpa ada kenangan yang bisa membuat semua menjadi tak nyaman. Yah, aku harus bisa ! Itu yang aku inginkan. Tapi, mengapa banyak orang yang tak bisa mempercayai usahaku ini ? Mereka menganggap aku tak bisa melakukannya. Mengapa tak banyak yang mendukungku untuk memilih jalan ini. Mereka masih menganggap aku punya kedekatan dengannya. Aku tak habis pikir. Tapi itu tak mengubah keinginanku. Aku harus berhasil ! Harus !

Awalnya aku mengira, ada yang salah dari perasaanku karena aku mendeskripskan sendiri. Tapi karena aku tak bisa untuk memendan sndiri dan berusaha untuk menjelajahi pikiranku sendiri, aku mencoba untuk menanyakan kepada beberapa temanku. “Apa bener kalo aku ngerasa gini?”. Dan mereka pun menjawab dengan jawaban yang tak berbeda jauh “Itu namanya takdir”. Ah, aku tak tau. AKu mengira itu semua terjadi karena faktor ketidaksengajaan. Aku yakin. Tapi, setelah beberapa lama. Semua itu terjadi lagi dan berulang-ulang kali. “Apa iya ketidaksengajaan bisa terjadi berulang-ulang kali? Kalo memang gak sengaja tapi kenapa semua sama ? Nyaris tak ada sedikitpun yang berbeda?”

Dia datang disaat aku memikirkannya. Entah memikirkan tentang apa. Entah itu hal senang, sedih, ataupun ketika diliputi oleh amarah. Dia benar-benar hadir. Di dunia nyata ataupun maya dia hadir ketika aku baru saja berpikir tentangnya. Senang ? Sedih ? Gak tau. Yang jelas itu yang bisa menghambat proses bangkitku menjadi susah.

Bagaimana tidak ? Disaat aku sudah hampir berhasil melepaskannya, Lah dianya malah nongol gitu aja. Udah gitu abis nongol langsung ngilang. Haaah. Itu pun tak hanya terjadi sekali, duakali, ataupun tigakali. Yaaaaaaah, berkali-kali ! Takdir ataukah ketidaksengajaan ? Mungkin kau yang disana tidak akan mengerti mengapa sampai terjadi serumit ini. Aku sendiri tak bisa memaknai ini.

Takdirkah atau hanya ketidaksengajaan ?
Jika takdir mengapa terjadi seperti ini ?
Jika ketidaksengajaan mengapa terjadi sesering ini ?

Mei 16, 2013

New Nephew :D

Tok.. tok.. tok..
Assalamualaikum... Permisi...

Tak lama kemudian, pintu pun terbuka. Terlihat seorang wanita dengan menggendong seorang adik kecil yang imut. Hihihi. Yap, wanita itu adalah kakak sepupuku. Yang telah memutuskan untuk berkeluarga 2 tahun silam. Dan Alhamdulillah tahun lalu pasangan tersebut telah dikaruniai buah hati yang imut seperti tante mudanya ini. Hihihi.
Add caption
AISYAH NIRADIAH MARJAN ENDRIANTO
SURABAYA, 02 APRIL 2012
Yah, kemarin bisa dibilang “pandangan pertama awal aku berjumpa” hahaha. Sayangnya dulu aku tak bisa melihatnya pada saat masih bayi dahulu. Dulu aku tak bisa pergi kesana dikarenakan ada suatu halangan yang menyebabkan aku harus tinggal dirumah tanpa ikut keluargaku yang lain untuk melihatnya. Nah, akhirnya kemarin ada kesempatan untukku bertemunya.
Ais, aku memanggilnya. Adik kecil yang suka lari-lari. Ya, dia suka banget lari-lari keliling rumahnya, tanpa menghiraukan rasa capek. Sungguh lucunya. Pipinya yang menggemaskan membuatku tak henti-hentinya menciumnya. Uh, sungguh lucu sekali. Aku rindu.
Wah, aku senang punya keponakan ! Tapi disisi lain, aku juga sudah jadi tante. Hahaha. Tante muda yang baik hati. Ais, memanggilku dengan sebutan Auntie. Biar gak kelihatan tua-tua banget lah yaa. Hihihi.
Keponakan baru, jabatan baru. Bye.
 dari kiri ke kanan
(emaknya ais, utinya ais, ais, mamaku, aku)

 mamaku sama ais

 tante barunya ais yg cantik kyak ais :D

Mei 07, 2013

Go To Surabaya


Jumat, 3 April 2013 Pukul 09.15 kereta Sri Tanjung yang datang dari arah Banyuwangi tiba di stasiun Jember. Saat itu juga aku langsung memberikan tiketku kepada seseorang yang sengaja menjaga didepan pintu masuk ke dalam stasiun. Setelah aku memberikan tiket dan e-KTP kemudian juga mendapatkan stempel yang bertuliskan ‘Telah Diperiksa’ yang telah diberikan oleh seorang laki-laki itu, akhirnya aku berhasil masuk ke dalam stasiun untuk kemudian naik ke dalam kereta api Sri Tanjung yang telah parkir di dalam stasiun tersebut. Pada hari itu, aku akan pergi menuju ibukota Jawa Timur yang bernama Surabaya. Dan dikarenakan keesokan harinya pada hari Sabtu, 4 April 2013 aku akan kembali berperang dengan soal-soal yang membuat kepala menjadi nut-cenut. Yah, aku kembali mengikuti serangkaian tes demi mendapatkan sekolah setelah aku lulus nanti. Sekarang aku cuma bisa berharap dan berdoa aka nada mukjizat yang aku terima. Amin.

Yah, setelah kereta berjalan selama kurang lebih 3 jam lamanya akhirnya aku sampai di stasiun Sidoarjo. Tepatnya pada pukul 12.25. Aku sengaja turun di stasiun tersebut karena menurutku itu stasiun yang terdekat dari tempat tesku esok hari. Pada hari itu aku hanya ingin tau bagaimana kondisi tempat tesku tersebut. Bisa dibilang survey lokasi gitu deeeeh. Hehehe. Aku turun dari kereta dan kemudian keluar dari stasiun tersebut. Setelah keluar dari stasiun itu aku harus berjalan sekitar 500 meter untuk mendapatkan angkutan umum berwarna kuning (kalau di Jember disebut Lyn) dengan jurusan ke arah Joyoboyo. Angkutan umum tersebut pun telah aku dapatkan dan pak sopir pun telah memainkan setirnya. Sekitar pukul 14.00 aku sampai di tempat tujuanku yaitu Universitas Bhayangkara yang terletak di jalan A. Yani disebelah Kantor Kepolisian Daerah (Kapolda). Karena waktu hampir menuju ke Ashar, akhirnya tempat tujuan awalku mencari Masjid di sekitar kampus tersebut. Setelah selesai melakukan shalat Dhuhur, aku capcus mencari ruangan mana yang akan aku singgahi esok hari.

(Data Pendaftaran)

(Kartu Tanda Peserta Ujian Masuk)


Aku mendapatkan nomor yang bisa dibilang cukup muda sih yaitu 350187. Dan akhinya aku mendapatkan ruangan yang bernomor A23 yang terletak di lantai 2 gedung Fak. Ekonomi I. Yah, setidaknya aku sudah tau dimana lokasinya dan sekiranya tak akan membuatku kebingungan esok hari. Setelah aku mendapatkan ruanganku, aku kemudian menuju kantin yang ada di kampus itu. Laper. Itu yang bisa tergambarkan pada situasi saat itu. Sesuatu yang wajar karena sebelum berangkat tidak ada ritual sarapan pagi yang kulakukan haha. Ditambah lagi energi yang aku punya habis terkuras karena situasi yang hot sekaleeee yang menyebabkan keringat bercucuran. Huft. Makan dan minum pun selesai. Aku harus melanjutkan perjalananku yang masih lumayan panjang.

Setelah keluar dari Ubhara (Univ. Bhayangkara) aku melanjutkan perjalananku masih dengan menggunakan angkutan yang sama. Aku pun mendapatkannya. Sampai akhirnya aku harus turun di tujuan terakhir angkutan tersebut yaitu Terminal Joyoboyo. Kemudian aku kembali menaiki angkutan umum yang berbeda. Kali ini aku naik mobil kijang berwarna coklat dengan jurusan Manukan. Ku duduk samping pak supir yang sedang bekerja. Hahaha. Perjalanan saat itu lama sekali. Yang membuat lama saat itu adalah hari Jumat ditambah lagi waktu pulang kerja para pekerja-pekerja yang menyebabkan “Macet”. Panas pun saat itu tak dapat di tolerir. Belum lagi polusi yang dikeluarkan oleh kendaraan-kendaraan bermesin, gedung-gedung tinggi yang banyak kacanya, asap rokok. Ah, mungkin itu sudah biasa di kalangan orang-orang sana. Aku hanya bisa diam dan terpaksa menikmati situasi yang terjadi saat itu. Sampai akhirnya aku sampai di Terminal Manukan pukul 16.35. Tempat tujuanku pertama kali setelah turun dari mobil adalah mencari minuman dingin yang bisa menyegarkan tenggorokanku yang sudah mulai mengering. Perjalanan belum selesai, aku belum sampai di rumah budheku yang ada di perumahan Perhutani. Aku kembali melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi dengan menggunakan Bentor (Becak Motor) begitu orang sana menyebutnya. Setelah 15menit perjalanan dengan Bentor, akhirnya aku sampai di depan rumah budheku tersebut. Alhamdulillah.

*Note : Kereta Api saat ini sudah mengalami kemajuan di banding dengan keadaan yang dulu-dulu. Kelas ekonomi pun saat ini bisa menikmati fasilitas AC dengan harga tetap. Dan saat ini kita tidak perlu berebutan tempat duduk karena nomor kursi pun telah ditentukan
 
Blogger Templates